IHSG diprediksi mendatar di sedang “wait and see” data Produk Domestik Bruto Negeri Paman Sam

IHSG diprediksi mendatar di dalam sedang “wait and see” data Sistem Domestik Bruto Negeri Paman Sam

Masih minim sentimen pendorong IHSG pada hari ini, pergerakan IHSG berpeluang ‘sideways’ (mendatar)

Jakarta –

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Nusantara (BEI) pada Kamis diperkirakan bergerak sideways (mendatar) di berada dalam sikap wait and see terhadap data Layanan Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat (AS).

IHSG dibuka menguat 3,32 poin atau 0,05 persen ke tempat 7.266,08. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Angka LQ45 naik 1,10 poin atau 0,12 persen ke tempat 918,27.

"Masih minim sentimen pendorong IHSG pada hari ini, pergerakan IHSG berpeluang sideways (mendatar)," sebut Tim Studi Lotus Andalan Sekuritas pada kajiannya pada Jakarta, Kamis.

Pelemahan rupiah serta IHSG yang digunakan muncul merespons dari sikap "wait and see" pelaku pangsa perihal data pertumbuhan kegiatan ekonomi Amerika Serikat kuartal II-2024, dan juga mengawaitu kenaikan harga personal Negeri Paman Sam dalam akhir pekan ini.

Pelaku pangsa mengantisipasi data pembangunan ekonomi dengan segera luar negeri atau "foreign direct investment" (FDI) kuartal II 2024, yang tersebut dapat mempengaruhi cara lingkungan ekonomi memandang outlook pertumbuhan dunia usaha Indonesia pada sisa tahun 2024.

Di lain sisi, pangsa cenderung "wait and see" menanti rilis data pertumbuhan sektor ekonomi Negeri Paman Sam kuartal II-2024, data klaim pengangguran mingguan, juga mengantisipasi kenaikan harga personal Negeri Paman Sam pada akhir pekan ini.

Menurut FactSet, Ekonomi Nasional diperkirakan meningkat sebesar 1,9 persen, apabila laporan sesuai dengan prediksi, ini akan menandai peningkatan dari kenaikan 1,4 persen selama kuartal pertama.

Sementara itu, bursa saham Negeri Paman Sam Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Rabu (24/07), sebab kinerja keuangan Alphabet dan juga Tesla pada kuartal II-2024 yang mana lesu membinasakan kepercayaan pemodal terhadap emiten megacap di AS.

Kemampuan keuangan Alphabet (Google) pada kuartal II-2024 memang sebenarnya cukup menggembirakan, dalam mana pendapatan dan juga laba kuartal kedua berhasil melampaui ekspektasi analis. Namun sayangnya, pendapatan dari iklan di YouTube turun dalam bawah perkiraan konsensus.

Sedangkan dalam Tesla, laba bersihnya mengalami penurunan hingga 45 persen pada kuartal II-2024, dimana laba bersih Tesla di tiga bulan kedua tahun ini tercatat senilai 1,48 miliar dolar Negeri Paman Sam atau setara Rp23,94 triliun (asumsi kurs Rupiah 16.200 per dolar AS), turun signifikan dari catatan per tahun sebelumnya yang tersebut mencapai 2,70 miliar dolar Negeri Paman Sam (Rp 43,79 triliun).

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 1.110,69 poin atau 2,84 persen ke 39.044,19, indeks Hang Seng melemah 187,59 poin atau 1,08 persen ke 17.123,46, indeks Shanghai melemah 15,32 poin atau 0,53 ke 2.886,62, lalu indeks Straits Times melemah 21,11 poin atau 0,61 persen ke 3.439,70.

Artikel ini disadur dari IHSG diprediksi mendatar di tengah “wait and see” data PDB AS